Pages

Kamis, 23 Juni 2016

The Diary of Anne Frank


Penulis: Anne Frank
penerjemah: Siti Nadroh

Pendahuluan
Tahun 1942 di Belanda - saat terjadi perang dunia kedua dan Jerman telah menyerang negara tersebut. Semua orang yahudi disana ketakutan atas terancamnya keselamatan mereka. Keluarga Frank (yang juga beragama Yahudi) memutuskan untuk bersembunyi di sebuah flat yang berfungsi sebagai kantor milik pak Frank. Putrinya yang bernama Anne, kemudian mulai menulis buku harian tentang kisah hidupnya di selama tempat persembunyian tersebut.
Cerita didalam buku harian yang ditulis oleh Anne Frank ini seperti sebuah kisah petualangan, tapi semuanya adalah nyata. Anne Frank benar-benar menulis buku harian di Secret Annexe, sebuah gedung tersembunyi milik keluarganya di Amsterdam. 

Suatu hari ayahnya menemukan buku harian tersebut dan ia ingin agar dunia tahu tentang buku harian tersebut. Saat itu, Anne (Sang pemilik buku) sudah meninggal karena Penjajah Jerman membawanya pergi ke kamp pusat dengan adiknya, Margot. Anne meninggal pada tahun 1945, sesaat sebelum tentara Inggris tiba untuk menyelamatkan para tahanan. Buku harian Anne tidak hanya menceritakan tentang penderitaan mengerikan orang-orang Yahudi dalam perang selama pemerintahan Nazi, tetapi juga cerita tentang cinta dan harapan untuk masa depan.
Anne Frank lahir pada 12 Juni 1929 di Frankfurt-am-Main, Jerman. Ia meninggal diawal tahun 1945 di kamp pusat Belsen dekat Hannover, Jerman.
  

 
Sabtu, 13 Juni 1942

Pada hari Jum'at tanggal 12 Juni, aku bangun lebih awal. Hari itu hari ulang tahunku. Tapi aku belum diperbolehkan untuk bangun, jadi aku harus menunggu sampai jam tujuh kurang lima belas. Kemudian, aku turun ke ruang makan. Ada Moortje, kucing peliharaanku, menyambutku disana. Aku menghampiri ayah dan ibuku lalu kami berjalan menuju ruang keluarga untuk mengambil hadiah-hadiahku. Hadiah paling cantik adalah kau, buku harianku! Ada banyak bunga mawar dan bunga lainnya diatas meja juga hadiah-hadiah lain untukku. Ayah dan ibu memberiku blus berwarna biru, sebuah permainan dan sebotol jus buah yang rasanya mirip anggur! Disekolah, aku membagikan kue ke teman-temanku dan aku juga diperbolehkan untuk memilih permainan yang akan dimainkan selama pelajaran olahraga. Setelah itu, semua temanku membentuk lingkaran yang mengitariku dan mulai bernyanyi 'selamat ulang tahun'.


Sabtu, 20 Juni 1942
Aneh rasanya menulis di buku harian. Aku sudah menulis banyak hal tentunya, tapi siapa juga yang akan tertarik dengan tulisan dari seorang anak sekolah berusia tigabelas tahun? Baiklah, itu bukan masalah. Aku ingin menulis dan aku ingin mengeluarkan semua unek-unek dalam hatiku. Aku butuh buku harian karena aku tidak punya teman! Kau tidak akan percaya bahwa aku benar-benar sendirian didunia ini! Baiklah, aku punya orang tua dan seorang kakak perempuan berumur enambelas tahun, rumah yang bagus dan sekitar tigapuluh orang yang kusebut teman. Juga ada banyak anak laki-laki yang tertarik padaku! Tapi, aku belum punya teman yang benar-benar mengertiku. Jadi, buku harian ini akan jadi teman baruku. Ayo kita awali dengan kisah hidupku.
Ayahku - ayah terbaik didunia - menikah dengan ibu diumur 36 tahun, saat itu ibu berumur 25 tahun. Kakak perempuanku, Margot, lahir pada tahun 1926 di Frankfurt-am-Main, Jerman. Dan aku lahir pada tanggal 12 Juni 1929. Karena kami orang Yahudi, jadi kami pindah ke Belanda di tahun 1933. Ayahku seorang manajer disebuah perusahaan bernama Opteka, sebuah perusahaan penghasil produk yang digunakan untuk membuat selai.
Setelah tahun 1940, semua hal berubah menjadi tidak menyenangkan. Perang pertama dimulai saat penjajah Jerman tiba di Belanda. Seketika kebebasan kami hilang. Dibawah hukum-hukum dan peraturan yang dibuat oleh penjajah Jerman, orang-orang Yahudi harus menggunakan bintang kuning dipakaian kami kemanapun kami pergi. Kami hanya diperbolehkan untuk berbelanja di toko milik orang Yahudi dan harus sudah ada dirumah pada jam delapan malam. Kami bahkan dilarang untuk sekedar duduk bersantai di taman atau teras depan rumah kami. Kami dilarang pergi ke bioskop dan bertamu ke rumah orang-orang Kristen. Selain itu, anak-anak orang Yahudi juga harus bersekolah di sekolah khusus untuk orang Yahudi.


Minggu, 21 juni 1942
Semua siswa disekolah masih menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Siapa yang akan naik kelas dan siapa yang tidak naik? Lalu kami mulai menebak-nebak. Menurutku, aku dan teman-temanku akan baik-baik saja walaupun begitu kami masih harus sabar menunggu untuk mengetahuinya. Banyak guru yang menyukaiku, tapi Mr. Keesing kesal padaku karena aku terlalu banyak bicara. Ia memberiku lebih banyak PR dari yang lain dan aku juga harus menulis tentang “anak yang terlalu banyak bicara.”


Rabu, 24 Juni 1942
Hari yang panas! Kemarin aku harus berjalan ke dokter gigi dari sekolah saat jam istirahat. Aku berharap bisa pergi dengan bus atau kereta, tapi tentu saja, sebagai seorang yahudi aku dilarang melakukannya. Jaraknya sangat jauh jadi aku kelelahan dan hampir tertidur pada sore harinya. Untunglah dokter giginya baik dan memberiku minum. Aku harap aku tidak perlu pergi ke sekolah lagi. Aku sangat bersyukur libur musim panas akan segera tiba. Itu berarti hanya tinggal seminggu lagi dan penderitaanku akan berakhir!
Tapi tidak disangka, kemarin juga terjadi hal yang menyenangkan. Anak laki-laki yang bernama Hello Silberberg mengajakku untuk pergi ke sekolah bersama dengannya. Hello berumur enambelas tahun, ia menceritakan banyak cerita lucu. Dan pagi tadi ia sudah menungguku lagi!


Rabu, 1 Juli 1942
Aku tidak punya waktu untuk menulis sampai hari ini. Sekarang, Hello dan aku sudah tahu satu sama lain. Orangtuanya tinggal di Belgia. Ia datang sendiri ke Belanda dan sekarang tinggal bersama neneknya. Ia memiliki seorang kekasih bernama Ursula, tapi setelah ia bertemu denganku, sepertinya ia tidak lagi tertarik dengan kekasihnya itu. Aku tahu tentang kekasihnya – ia sangat cantik tapi sangat membosankan! Hello bertemu denganku setiap minggu malam. Ia mengatakan bahwa neneknya tidak suka dengan pertemuan kami. Pada Rabu malam, neneknya mengira ia pergi ke pelatihan pahat kayu – walaupun sebenarnya ia tidak kesana, jadi ia bisa bebas bertemu denganku! Kemudian ia berkata kalau ia juga ingin bertemu denganku setiap Sabtu dan Minggu!
“Tapi kalau nenekmu melarangmu untuk bertemu denganku, kau seharusnya tidak berbohong kepadanya!"
“semua sah-sah saja dalam hal cinta dan perang” jawabnya.
Hello mengunjungiku kemarin untuk bertemu ayah dan ibuku. Kami minum teh bersama dan keluar untuk jalan-jalan berdua saja. Pukul 22:08 ia baru mengantarku pulang. Ayahku sangat marah karena sangat berbahaya jika masih diluar rumah lebih dari pukul delapan malam. Aku berjanji untuk tidak melakukannya lagi dan akan tiba dirumah lebih awal dikemudian hari.


Minggu, 5 Juli 1942

Hasil ujianku sangat bagus! Orangtuaku pasti bangga mengetahuinya. Dan seperti biasa, hasil ujian Margot juga bagus. Akhir-akhir ini ayah lebih banyak di rumah karena ia tidak bisa lagi bekerja di bisnisnya. Pasti sangat menyebalkan baginya mengetahui bahwa ia tidak lagi dibutuhkan disana. Pak Kleiman dan Pak Kulger sekarang jadi manajer di sana. 

Saat kami pergi jalan-jalan beberapa hari yang lalu, ayah bergumam “kita sepertinya harus segera pindah ke tempat persembunyian”

“kenapa” tanyaku. “kenapa ayah berkata begitu?”

Well, Anne” katanya, “kita sudah membuat toko makanan, pakaian dan furniture lebih dari satu tahun. Penjajah Jerman mungkin akan mengambil alih semuanya termasuk menangkap kita.” Ia terlihat sangat serius.
“Tapi, kapan kita akan pergi?” tanyaku.

“Jangan Khawatir. Kita akan mengatur semuanya. Bersantai saja selagi kau bisa.”


Rabu, 8 Juli 1942

Rasanya seperti setahun sejak minggu pagi kemarin. Banyak hal yang terjadi – seluruh dunia sudah berubah total! Tapi aku masih hidup, dan itu hal yang terpenting.

Pada minggu sore aku mendengar bahwa penjajah Jerman akan membawa Ayah pergi. Aku paham apa maksud kata ‘membawa pergi’ itu – itu berarti ayah akan dibawa ke kamp pusat milik penjajah Jerman. 

“Ibu pergi menemui Pak Van Daan untuk bertanya tentang tempat persembunyian kita.” Kata Margot. Pak Van Daan bekerja ditempat yang sama dengan ayah, ia teman baiknya ayah. Lalu Margot bercerita bahwa ada hal yang salah – awalnya, para penjajah Jerman itu memanggil Margot, bukan ayah. Bagaimana bisa mereka membawa seorang anak berusia enambelas tahun dan berpisah dengan keluarganya? Tapi akhirnya dia tidak jadi dibawa pergi.

Tempat persembunyian – kemana kami harus sembunyi? Pindah kota? Pindah Negara? Kapan, kemana, bagaimana…? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul dalam benakku. Tapi, aku tidak mungkin bertanya pada mereka – keluargaku. 

Margot dan aku mulai berkemas. Aku membawa barang-barang yang tidak penting! Pertama buku harian ini (yang ini sudah pasti aku bawa), kemudian sapu tangan, buku sekolah, sisir dan lembaran surat-surat lama. Bagiku, kenangan juah lebih berharga daripada pakaian. Miep dan suaminya, Jan, datang untuk membantu kami. Mereka membawa beberapa tas berisi pakaian milik kami. Miep dan Jan bekerja di perusahaan milik ayah dan mereka adalah teman dekat kami. Aku tidur di kamar tidurku untuk terakhir kalinya, lalu ibu membangunkanku jam setengah enam pagi. Kami memakai baju yang berlapis-lapis. Tidak ada orang Yahudi akan berani meninggalkan rumah dengan sebuah koper.

Jam setengah delapan kami pergi meninggalkan rumah. Aku mengucapkan selamat tinggal ke Moortje, kucing peliharaanku. Ada tetangga yang bersedia mewarat dan memeliharanya. Kami nergegas meninggalkan rumah – kami ingin tiba di tempat persembunyian kami dengan selamat. Itu satu-satunya hal terpenting sekarang ini.


Kamis, 9 Juli 1942

Tempat persembunyiannya ternyata di kantor milik ayah. lantai bawah adalah gudangnya, disampingnya ada pintu masuk ke kantor yang dilantai atas. Kantor ini memiliki dua bagian – kantor bagian depan berukuran besar dan terang, sedangkan kantor yang satu lagi berada dibelakangnya dan berukuran lebih kecil dan gelap. Tidak banyak orang yang bekerja di kantor ayah. hanya Pak Kugler, Pak Kleiman, Miep dan seorang juru ketik yang berusia 23 tahun bernama Bep Voskuijl. Pak Voskuijl, ayah Bep, bekerja di gudang ditemani dua orang pembantu, yang sama sekali teidak mengetahui siapa kami sebenarnya. Dari belakang ruangan Pak Kugler, kita bisa menaiki empat tangga ke atas yang mengecil menuju kantor pribadi yang sangat nyaman lengkap dengan furniture yang bagus.

Lantai tiga adalah ruangan kami ‘Secret Annexe’. Disebelah kirinya, ada loteng untuk penyimpanan barang dan disebelah kanannya ada pintu menuju ruangan rahasia kami. Sedikit mengejutkan mengetahui bahwa ada banyak ruangan dibalik pintu abu-abu kecil itu. Margot dan aku berbagi satu ruangan yang berukuran kecil, Kamar ayah dan ibu merangkap sebagai ruang bersantai kami. Dengan menaiki tangga lagi, ada ruangan besar dengan cahaya dari atap yang menjadi dapur dan kamar Pak Van Daan juga istrinya. Ada juga ruangan yang sangat kecil untuk Peter dibagian atap, anak mereka. Jadi itulah Secret Annexe kami!


Jum’at, 10 Juli 1942

Biar aku lanjutkan ceritanya. Saat kami sampai di gudang, ruangan itu dipenuhi dengan dus-dus yang sudah disimpan di kantor selama beberapa bulan terakhir. Tidak aka ada yang bisa tidur disana kecuali kami membersihkan dan merapikannya dulu. Ibu dan Margot terlihat sangat menderita dan kelelahan untuk membantu kami. Mereka langsung tidur jadi hanya aku dan ayah yang mengerjakannya. Kami bekerja seharian, sampai kami kelelahan dan tertidur seperti mereka. Tidak ada makanan hangat, tapi kami tidak peduli. Dihari berikutnya kami bekerja lagi. Bep dan Miep mengambil buku kami untuk membeli makanan.

Hanya di hari Rabu aku punya waktu untuk berpikir tentang perubahan besar dalam hidupku. Sekarang aku punya waktu untuk memberitahumu semuanya, untuk mengetahui apa yang sudah terjadi dan apa yang masih terjadi.


Sabtu, 11 Juli 1942

Yang lain sepertinya merasa terganggu dan tidak terbiasa dengan jam besar yang ada diluar dan selalu berbunyi setiap limabelas menit. Tapi aku menyukainya. Aku tidak merasa seperti dirumah, tapi aku juga tidak membenci hal itu. Rasanya seperti sedang berlibur di suatu hotel kecil. Kamar tidurku terasa sangat sunyi saat aku tiba, jadi aku menempelkan foto pemain film favoritku. sekarang rasanya jauh lebih baik.

Margot dan ibu juga sudah membaik. Kemarin ibu memasak sup untuk pertama kalinya, lalu ia turun ke bawah untuk mengobrol dan melupakan masakannya! Semua kacangnya gosong dan berubah warna menjadi hitam, kami jadi tidak bisa memakannya walau hanya sedikit.

Semalam kami berempat turun ke ruangan kantor pribadi ayah untuk mendengarkan berita dari BBC di Inggris melalui radio. Aku sangat takut lalu meminta ayah untuk mengantarku kembali ke lantai atas. Menurutku ada seseorang yang mendengar suara di radio itu selain kami. Kami harus tenang dan tidak berisik malam itu.


Jum'at, 14 Agustus 1942

Aku tidak menulis selama satu bulan kemarin, tapi tidak banyak hal yang terjadi. Kelusrga van Daans tiba satu hari lebih cepat, tanggal 13 Juli. Karena penjajah Jerman sudah memanggil banyak orang, jadi mereka fikir lebih aman jika mereka tiba lebih awal. Peter, anak Pak van Daan, adalah anak yang sangat pemalu walau usianya sudah enambelas tshun. Menurutku dia tidak akan menjadi teman yang menyenangkan.

Kami berbagi makanan dan setelah tiga hari kami mulai merasa seperti keluarga besar. Mereka menjelaskan banyak berita baru. Orang-orang mengira bahwa kami melarikam diri ke Switzerland! Seorsng peremouan berkata bahwa tentara berkendara menangkap kami pada tengah malam! Yang lain berkata bahwa mereka melihat kami berempat mengendarai sepeda dipagi buta!


Jum'at, 21 Agustus 1942

Sekarang Secret Annexe benar-benar sebuah rahasia! Pak Kuhler membuat sebuah rak buku yang menempel dipintu masuk menuju ruangan kami. Rak buku itu bisa dibuka seperti pintu. Cuaca hari ini sangat indah dan hangat. Kami masih bisa menikmatinya dengan berbaring ditempat tidur di atap rumah.


Minggu, 21 September 1942

Bibi van Daan sangat menyebalkan. Ia bilang kalau aku ini cerewet. Ia tidak menyimpan makanan dipiring -- ia hanya meninggalkannya didalam panci sampai makanan tersebut basi. Ia juga tidak mencuci piring. Pak Kleiman membawakan sebuah buku untukku saat aku sedang mengerjakan tugas sekolah. Aku sedang belajar bahasa Prancis sedangkan Peter sedang belajar bahasa Inggris. Pym -- sebutanku untuknya -- memintaku untuk membantunya dalam pelajaran bahasa Belanda. Ia membuat banyak kesalahan! Ia dan aku kemudian menulis sejarah keluarga kami dan kami menggambar pohon silsilah keluarga, aku juha belajar tenrang saudara-saudaraku. Tiba-tiba bibi van Daan masuk ke ruangan, lalu dengan cepat aku segera menutup buku harianku.

"Anne, boleh aku lihat bukumu itu?"

"Tidak boleh, bibi van Daan."

"Hanya lembar terakhirnya saja."

"Tidak boleh. Bahkan lembar terakhirnya pun tidak boleh."

Hampir saja aku mati! Lembaran itu penuh dengan hal-hal menyebalkan tentang dirinya!


Minggu, 27 September 1942

Hari ini, ibu dan aku melakukan sebuah 'diskusi' dan aku menangis sejadi-jadinya. Aku tidak bisa menghentikannya. Ayah selalu baik kepadaku dan ia juga lebih mengerti aku. Aku merasa kalau aku dan ibu hanya seperti orang asing satu sama lain.

Bibi van Daan sedang kesal kepadaku dan ia mengunci semua barang-barsng miliknya. Ia berfikir kalau aku ini pengganggu. Ia juga selalu berkata, "Jika Anne adalah anakku.... Tapi untunglah, dia bukan anakku!"


Kamis, 29 September 1942

Coba kau bayangkan: kami belum punya kamar mandi, jadi kami membawa air untuk mandi ke tempat yang berbeda! Peter pergi ke dapur kantor yang berpintu kaca. Pak van Daan membawa air panasnya ke lantai atas yang lebih berprivasi. Bibi van Daan samasekali belum mandi -- ia tidak bisa memutuskan dimana tempat yang palinh baik untuk melakukannya! Ayah pergi ke ruangan kantor pribadinya dan ibu pergi ke dapur. Margot dan aku sama-sama pergi ke kantor bagian depan. Kami menutup gordennya dan mulai mandi ditenfah kegelapan.

Di hari rabu, ada seseorang yang memperbaiki kantor dilantai bawah. Kami jadi tidak bisa menggunakan kamar madinya seharian itu. Ayah dan aku lalu menemukan sebuah jambangan yang bisa kami gunakan sebagai toilet! Kami harus duduk diam seharian penuh dan tidak berkata apapun. Itu hal yanh paling sulit bagiku!


Jum’at, 9 Oktober 1942

Berita hari ini sangat buruk. Penjajah jerman membawa banyak temanku yang beragama Yahudi. Mereka dibawa ke Kamp pusat di Westerbork, atau bahkan lebih jauh lagi. Aku rasa banyak dari mereka yang dibunuh disana. Aku khawatir. Radio Inggris mengatakan bahwa Penjajah Jerman membunuh mereka menggunakan gas. Mungkin itu cara tercepat untuk membuatnya meninggal. Mungkin dengan begitu mereka tidak akan merasa sakit.


Selasa, 20 Oktober 1942

Tanganku masih bergetar saat aku menulis ini. Dua jam yang lalu aku mendengar suara yang mengerikan dari arah pintu rak buku kami. Ketukannya tidak berhenti dan seseorang mendorong dan menarik pintunya. Mungkin mereka datang untuk menangkap kami! Wajah kami seketika menjadi pucat karena ketakutan! Tapi akhirnya kami mendengar suara Pak Kleiman, “buka pintunya, ini aku!” pintunya dikunci dan ia tidak bisa membukanya.

Hari minggu kemarin terasa sangat menyenangkan. Miep dan Jan menghabiskan malam bersamaku dan keluargaku. Kami membuat masakan spesial untuk mereka yang rasanya sangat lezat!


Minggu, 9 November 1942

Kemarin hari ulang tahun Peter yang ke enam belas. Dia mendapatkan sebuah game dan korek api – korek apinya bagus walaupun ia bukan seorang perokok berat. Dan ada suatu kejutan yang sedikit melegakan. Pak Van Daan mendengar bahwa tentara inggris sudah sampai di Tunisia, Algeria, Casablanca dan Oran. Perang ini belum berakhir, tapi aku berharap akan berakhir secepatnya. Mungkin suatu hari nanti, hari ini akan menjadi sebuah sejarah.

Lalu bagaimana dengan makanan di Secret Annexe? Ada seorang laki-laki yang membawa roti setiap hari. Ia orang yang baik, teman Pak Kleiman. Kami menyimpan banyak makanan kalengan disini. Kami bisa membeli banyak buku di pasar gelap, kami juga sudah membeli tigaratus pon kacang. Kami memutuskan untuk memindahkan semuanya ke atap dan Peter lah yang bertugas membawanya. Ia berhasil membawa lima karung kacang ke lantai atas, tapi karung kacang keenam berlubang dan kacang-kacang itu berhamburan seperti air di sungai dan jatuh ke lantai satu. Aku berdiri di belakangnya, tepat di tangga pertama. Peter tidak bisa berhenti tertawa saat ia melihatku dikepung oleh kacang. Sayang sekali karena kacang-kacang itu berukuran kecil, semuaya jadi menghilang masuk ke lubang-lubang kecil. Kami jadi harus mengambil dan mengumpulkannya satu per satu.


Selasa, 10 November 1942

Kami mendapat kabar baik! Ada orang lain yang akan tinggal bersama kami disini. Tujuh orang sudah terasa sulit, apalagi delapan, dan ini sangat berbahaya untuk Orang Yahudi. Kami memilih seorang dokter gigi bernama Alfred Dussel. Sepertinya ia orang baik. Miep kenal dengannya dan dia yang mengantar dokter tersebut kesini. Ia akan tidur dikamarku, dan Margot harus pindah ke kamar orang tua kami. Kami akan memintanya untuk menambal gigi kami yang berlubang.


Selasa, 17 November 1942

Dokter Dussel akhirnya tiba. Semua berjalan dengan lancer. Ia sampai di gudang lalu Miep memintanya untuk melepaskan jaketnya, jadi tidak ada yang akan melihat Bintang kuning yang menempel dijaketnya itu. Lalu, ia mengantarkan dokter Dussel ke kantor pribadi. Ia sama sekali tidak tahu kemana ia harus pergi dan ia juga tidak mengerti apa yang sedang terjadi! Saat Miep membuka pintu rak buku. Dokter Dussel terkesima! Ia mengira kami pergi ke Negara lain. Kami sudah duduk mengelilingi meja untuk menyambutnya dan minum bersama.

Ia tertidur sebentar setelah makan siang, lalu ia membereskan barang-barangnya dan bergabung dengan kami untuk minum teh. Kami memberinya daftar peraturan di Secret Annexe yang ditulis oleh Pak Van Daan.


*PANDUAN DI SECRET ANNEXE*

Untuk semua orang Yahudi dan yang lain yang tidak punya rumah.

Buka sepanjang tahun: dekat pusat kota Amsterdam, tapi dijalan yang agak sepi dengan pepohonan.

Harga : Gratis

Makanan: Rendah Lemak

Air: Di kamar mandi (maaf, tidak ada bathtub) juga ada beberapa didinding.

Tempat untuk menyimpan barang-barang: banyak.

Radio pribadi: pukul 18.00 untuk semua tamu, tapi hanya music dan jangan pernah mendengarkan berita dari stasion radio Jerman. 

Jam istirahat: dari pukul 22.00 sampai 7.30 setiap minggu. Ini untuk keselamatanmu. Pihak menejemen mungkin akan memintamu diwaktu yang lain juga. 

Penggunaan bahasa: bicara dengan suara pelan setiap waktu dan tidak dalam bahasa Jerman.
Olahraga: setiap hari.

Belajar: disarankan dalam bahasa Inggris, Prancis atau pelajaran lain.

Bernyanyi: setelah pukul 18.00 dan denga suara pelan.

Waktu makan: Sarapan pukul 09.00 (pukul 11.30 untuk setiap hari minggu dan hari libur).

Makan siang: pukul 13.15 sampai pukul 13.45.

Makan malam: makanan hangat atau dingin. Waktu makan malam bisa berubah tergantung dari berita di radio.

Mandi: Tempat untuk mandi bisa digunakan oleh semua tamu pada pukul 09.00 setiap minggu. Bisa menggunakan kamar mandi, dapur, kantor pribadi atau dikantow bawah.

 
Selesai.


Kamis, 19 November 1942

Dokter Dussel memang orang yang sangat baik. Ia bersedia berbagi ruangan denganku, padahal aku tidak terlalu suka membagi sesuatu milikku dengan orang asing. Tapi disini, kami harus menyerahkan dan menyampingkan hal itu. “jika kita bisa menyelamatkan teman-teman kita walau hanya satu orang, itu artinya kita bisa berbuat sesuatu untuk membantunya.” Kata Ayah. Ia benar. Dokter Dussel sudah banyak bercerita tentang dunia luar kepada kami. Berita-beritanya menyeramkan. Para penjajah sudah membawa banyak temanku dan orang lain yang kami kenal ke kamp pusat mereka. Mobil-mobil perang milik mereka memenuhi jalanan setiap waktu untuk menangkap orang-orang. Mereka mencari orang-orang Yahudi; mereka mengentuk setiap pintu rumah dan bertanya apakah ada orang Yahudi yang tinggal disana. Jika mereka menemukan keluarga Yahudi, mereka menangkap dan membawa semuanya pergi. Mereka bahkan rela membayar dengan uang demi mendapatkan informasi tentang keberadaan orang Yahudi. Pada malam hari, ketika semuanya sudah gelap, aku sering melihat barisan panjang orang-orang yang tak bersalah berjalan tanpa pernah berhenti. Orang-orang sakit, tua, muda, anak-anak, bayi – semuanya berjalan menuju kematian mereka. 

Kami sangat beruntung berada di tempat persembunyian ini. Tapi aku sedih, aku bisa nyenyak tertidur dikasur yang hangat sementara teman-teman dekatku sangat menderita disana, hanya karena mereka beragama Yahudi – sepertiku.


Sabtu, 28 November 1942

Dokter Dussel berkomentar tentangku sepanjang waktu! Dan keluargaku bilang ia menyukai anak-anak. Ia berkata kepada ibuku, lalu ibu menjadi marah kepadaku. Sepertinya karena kelakuanku dikamar saat malam hari. Apa aku seburuk itu? aku sering tertawa atau menangis, kemudian aku tertidur, sambil berharap semuanya bisa berubah. Sangat membingungkan.


Selasa, 22 Desember 1942

Semua penghuni Secret Annexe sangat senang mendengar kabar bahwa kami akan mendapat seperempat pon mentega untuk Natal. Kami berencana untuk memasak sesuatu menggunakan mentega tersebut. 

Dokter Dussel selalu berkata “diam, jangan berisik” kepadaku setiap malam, bahkan jika aku hanya diam di tempat tidur. Ia selalu bangun lebih awal setiap hari minggu, menyalakan lampu kemudian mengerjakan tugas-tugasnya. Ya, disini kami sema harus bersikap baik dan tidak membuat orang lain marah. Tapi aku suka mengunci pintu, atau mnyembunyikan pakaian Dokter Dussel, atau melakukan sesuatu yang sama sekali tidak baik.


Rabu, 13 Januari 1943

Banyak hal mengerikan terjadi diluar sana. Orang-orang dipaksa keluar dari rumah mereka kemudian ditangkap. Mereka harus pergi hanya dengan membawa tas kecil dan sedikit uang, itupun dengan cara diam-diam. Keluarga menjadi terpisah. Saat anak-anak pulang dari sekolah, orang tua mereka sudah menghilang. Anak-anak dari keluarga Kristen di Belanda juga dipindahkan ke Jerman. Semua orang ketakutan. Setiap malam ada banyak serangan udara. Ratusan pesawat terbang mengitari Belanda untuk menjatuhkan bom di kota-kota besar di Jerman. Setiap jam, ratusan atau bahkan ribuan orang mati di Rusia dan Afrika. Seluruh dunia sedang berperang. Walau pasukan sekuru (inggris, Amerika, Prancis) sudah lebih baik, namun belum ada tanda-tanda perang akan berakhir.

Kami lebih beruntung dari ribuan orang itu. Disini sepi dan aman. Kami memiliki uang untuk membeli makanan. Kami memang angkuh – kami sibuk membicarakan tentang 'setelah perang berakhir' lalu kamu mencari pakaian juga sepatu baru. Kami seharusnya menyimpan uang kami untuk nantinya dibagikan ke yang lain. Anak-anak disekitar sini hanya memiliki kaos yang tipis dan sepatu yang terbuat dari kayu – tidak ada jaket atau kaos kaki. Tidak ada yang membantu mereka. Mereka selalu kelaparan dan mengemis di jalanan, meminta sepotong roti. 

Aku bisa saja menceritakan penderitaan lainnya akibat perang ini, tapi itu akan membuatku lebih sedih lagi. Yang bisa kami lakukan hanya menunggu dengan sabar sampai semuanya berakhir.


Sabtu, 27 Februari 1943

Phu mengira akan ada penyerbuan oleh Sekutu dalam waktu dekat ini. Beberapa waktu lalu, Pak Churchill* sedang sakit keras, tapi sekarang kondisinya sudah membaik. Sekarang kami berbagi mentega dengan cara yang berbeda. Setiap orang mendapatkan bagiannya masing-masing diatas piring milik mereka. Tapi tidak berjalan dengan lancar – keluarga Van Daans membuat sarapan untuk semuanya, dan dengan serakah membagi sendiri bagian terbesar dari mentega tersebut untuk mereka. Sayangnya, orang tuaku enggan berargumen.


Rabu, 10 Maret 1943

Aku bisa mendengar suara tembakan semalaman penuh. Aku selalu takut dengan tembakan dan biasanya aku pindah ke tempat tidur ayah agar lebih aman. Suara tembakannya sangat keras sampai kau tak bisa mendengar suaramu sendiri! Suaru malam, ada suara-suara aneh didalam secret Annexe. Kemudian Peter bangun menuju atap dan menemukan…. Coba tebak apa yang ia temukan? Pasukan tikus yang sangat besar!


Jum’at, 2 April 1943

Aku dalam masalah lagi! Semlam, aku sedang berbaring di tempat tidur dan menunggu ayah datang untuk berdoa bersamaku. 

Lalu Ibu datang memasuki ruangan dan bertanya pelan kepadaku, “Anne, Ayahmu belum siap? Bolehkah aku mendengar doamu malam ini?”

“tidak boleh, Bu” jawabku.

Kemudian ibu berdiri, mematung sejenak disamping tempat tidurku, lalu berjalan pelan ke arah pintu. Tiba-tiba ia memutar tubuhnya, berbalik kearahku, wajahnya dipenuhi kesedihan. 

Ia berkata, “aku tidak ingin marah kepadamu. Aku tidak bisa membuatmu menyukaiku!” airmata mulai membasahi pipinya saat ia beranjak pergi dari pintu. Aku masih berbaring, tidak bergerak sedikit pun. Aku sangat menyesal. Ia menangis hampir semalaman dan tidak tidur. Ayah tidak menatapku, tapi aku tahu apa yang ia fikirkan “bagaimana kau bisa menjadi sangat nakal? Berani sekali kau membuat ibumu sedih seperti itu?” Tapi aku tidak bisa meminta maaf.


Selasa, 27 April 1943

Semua orang di Secret Annexe masih tegang dan ketakutan. Setiap malam, selalu ada serangan udara dan bom sehingga tidak ada yang bisa tidur dengan nyenyak. Makanan kami menyedihkan. Kami memiliki roti tawar dan kopi – bukan kopi yang sebenarnya – untuk sarapan. Kami memiliki sayuran hijau dan kentang yang mulai membusuk. Hanya itu.


Sabtu, 1 Mei 1943

Kemarin adalah hari ulang tahun Dokter Dussel. Ia berpura-pura tidak tertarik akan hal itu, tapi ketika Miep datang dengan membawa tas besar berisi hadiah dari teman-temannya, Dokter Dussel menjadi sangat bersemangat seperti anak kecil. Ia mendapat cokelat, telur, mentega, jus jeruk dan buku. Ia menata semuanya diatas meja dan memajangnya selama tiga hari. Orang tua yang sangat bodoh!

Ia memiliki banyak sekali makanan. Kami menemukan roti, keju, selai dan telur di lemari miliknya. Ia tidak pernah memberi apapun kepada kami, tapi kami selalu berbagi apapun dengannya.


Minggu, 13 Juni 1943

Ayah menulis surat untuk hari ulang tahunku – isinya sangat lucu! Semua tentangku dan kesulitanku menjalani hidup di Secret Annexe, dibawah otoritas orang tuaku yang selalu mengatakan apa yang harus aku lakukan! Aku juga mendapat hadiah yang sangat cantik, terutama buku besar cerita dari Yunani dan Romawi, juga kembang gula dari orang-orang – kembang gula yang tersisa di toko mereka.


Selasa, 15 Juni 1943

Bulan depan kami harus mengembalikan radio milik kami ke pemerintah, sebuah peraturan resmi. Orang-orang diseluruh kota mulai mencoba mencari radio tua untuk kemudian diberikan ke pemerintah, jadi mereka bisa tetap menyembunyikan radio yang asli. Sayang sekali kalau radio besar yang cantik milik kami harus diserahkan ke pemerintah, tapi untungnya Pak Kleiman memberi sebuah radio kecil yang ia sembunyikan dirumah. Kami akan menyimpannya di lantai atas. Tentu saja ini dilarang, kami juga sebenarnya tidak diperbolehkan berada disini! Radio kami, dengan suaranya yang indah, sangat membantu kami. Kami menyemangati diri sendiri dengan berkata “ayo beranikan diri dan tetap ceria. Semuanya pasti akan membaik!”


Jum’at, 16 Juli 1943

Semalam ada perampokan, sungguh! Pagi tadi, Peter turun ke gudang dan melihat pintunya sudah terbuka lebar. Kami tetap diam dan tidak menggunakan air atau melakukan hal lain yang bisa menimbulkan suara. Kami menunggu hingga pukul 11:30 saat Pak Kleiman tiba di lantai atas. Ia bercerita kepada kami bahwa si pencuri merampok dan mengambil uang. Untungnya, mereka tidak menemukan lebih bayak lagi jadi mereka segera pergi melalui pintu gudang bersamaan dengan datangnya pasukan sekutu ke Sisilia!


Senin, 19 Juli 1943

Kemarin ada banyak bom yang jatuh di Amsterdam selatan. Semua jalanan diserang, mereka bahkan tidak mengubur semua jenazah korban perang. Dua ribu orang meninggal dan masih banyak lagi yang terluka. Semua rumah sakit dipenuhi oleh korban perang.


Senin, 26 Juli 1943

Kemarin terjadi lagi serangan bom yang mengerikan pada pukul 14:30. Saat itu Margot dan aku sedang dilantai atas, tapi karena suara tembakannya sangat keras, kami memutuskan untuk turun lagi. Rumah kami terguncang karena bomnya terus berjatuhan. Aku menggenggam tasku dengan erat. Berada dijalanan sama bahayanya seperti serangan udara di Annexe. Aku tahu kalau aku tidak bisa pergi kemana-mana. Setelah setengah jam, pesawat-pesawat itu mulai pergi dan bau api tersebar dimana-mana. Asap tebal mulai memenuhi kota, seperti kabut. 

Lalu, setelah makan malam, serangan lainnya muncul. Ratusan bom berjatuhan seperti hujan dan kami mendengar dari laporan penyiar Inggris bahwa Pesawat Schiphol dibom. Kami bisa mendengar suara pesawat tempur sepanjang waktu sehingga kami menjadi sangat ketakutan. Malam harinya, kakiku masih terus bergetar saat aku berbaring di tempat tidur. 

Saat tengah malam, ada lebih banyak lagi pesawat! Aku berlari ke tempat tidur ayah tapi tetap tidak bisa tidur sampai pukul 2:30 pagi. Pada pukul 7:00 pagi kami mendengar beberapa berita yang sangat menghibur tentang Italia! Mussolini telah pergi, dan Raja Italia memimpin pemerintahan di sana sekarang.


Selasa, 3 Agustus 1943

Kami mendapat serangan udara ketiga. Aku mencoba berani dan tidak takut. Bibi van Daan pernah berkata “biarkan mereka jatuh!” tapi sekarang justru ia menjadi yang paling ketakutan diantara kami. Ia gemetar seperti daun yang tertiup angin pagi ini, bahkan hampir menangis. Sekarang tubuh kami sangat kaku karena kami sudah lama berhenti menjalankan program olahraga.


Jum’at, 10 September 1943

Sesuatu yang spesial selalu terjadi setiap kali aku menulis dibuku ini. Biasanya sesuatu yang tidak menyenangkan. Tapi sekarang, ada hal yang luar biasa! Siaran berita mengatakan bahwa Italia sudah bebas dari peperangan. Orang-orang Inggris sekarang berada di Nepal dan orang-orang Jerman berada di Italia utara. Namun ada berita buruk juga. Pak Kleiman akan menjalani operasi pada perutnya dan ia akan dirawat dirumah sakit kurang lebih selama satu bulan. Ia sangat berani! Ia selalu ceria dan tersenyum walau ia sedang sakit.


Jum’at, 29 Oktober 1943

Pak Kleiman sudah pulang dari rumah sakit, tapi kondisi perutnya masih belum membaik. Setelah beraktifitas sebentar di luar rumah, ia harus segera pulang dibanding biasanya karena kondisinya yang masih sakit. 

Pak van Daan menjual jaket musim dingin yang paling bagus milik bibi van Daan. Bibi van Daan ingin menyimpan uang hasil penjualan itu untuk membeli pakaian baru setelah perang berakhir. Pak van Daan tidak bisa membuat ia mengerti bahwa uangnya akan digunakan untuk orang-orang penghuni Secret Annexe. Mereka lalu bertengkar – sangat mengerikan. 

Aku baik-baik saja tapi tidak lapar sama sekali. Orang-orang berkata, “kamu tampak mengerikan, Anne!” Berminggu-munggu berlalu dengan sangat buruk. Seperti kesepian yang mematikan. Aku merasa seperti berada didalam neraka. Aku seekor burung yang tak bersayap hingga tidak bisa melarikan diri. hatiku seolah menjerit sedih, “biarkan aku keluar! Aku ingin menghirup udara segar. Aku ingin mendengar tawa orang-orang!” aku tidak menjawabnya, hanya berbaring disofa, memutuskan untuk tidur. Tidur bisa membuat waktu berlalu dengan lebih cepat. 


Rabu, 3 November 1943

Kami memutuskan untuk menyalakan api pukul 7:30 setiap minggu pagi bukan pada pukul 5:30. Para tetangga bisa saja melihat asapnya, lalu apa yang akan mereka fikirkan? Gordennya juga bisa menimbulkan masalah. Semua sisi jendela tertutup oleh gorden itu tapi seseorang disini kadang membukanya sedikit lalu mengintip keluar jendela. Yang lainnya tentu saja berkomentar dan melarangnya, tapi jawabannya adalah “oh, tenang saja. tidak akan ada yang menyadarinya.” Padahal itu adalah awal dari masalahnya. 

Kami tidak benar-benar berselisih. Hanya Dokter Dussel dan keluarga van Daans yang berseteru. Dokter Dussel menyebut bibi van Daan “sapi bodoh” dan bibi van Daan menyebutnya “perempuan tua” padahal dokter Dussel kan laki-laki!


Senin malam, 8 November 1943

Disini suasana hati kami benar-benar berubah, kadang senang dan kadang sedih. Dan sekarang suasana hatiku sedang sedih. Miep bilang kami aman dan damai tinggal disini. Tapi hal itu hanya seperti sebuah lingkaran kecil langit biru. Kami, delapan orang yang tinggal di Secret Annexe, berada dilingkaran itu, tapi kami dikelilingi oleh mendung pekat dan bahaya. Lingkarannya terus mengecil dan kegelapan terus mendekat. Andai saja kami bisa terbang ke langit biru diatas sana, menuju surga… oh lingkaran… terbukalah dengan lebar dan biarkan kami keluar!


Minggu, 2 Januari 1944

Pagi ini aku membaca beberapa halaman lama dari buku harianku. Aku sangat malu saat membaca tulisanku tentang ibu. Kenapa aku bisa sangat marah kepadanya? Kenapa aku sangat membencinya? Memang benar bahwa ia tidak mengerti aku tapi ternyata aku juga tidak mengerti dirinya. Aku sudah lebih dewasa dan bijaksana sekarang sehingga ibu menjadi tidak terlalu mengkhawatirkanku. Kami mencoba untuk tidak berselisih satu sama lain, tapi aku tetap saja tidak bisa menyayanginya seperti anak kecil lagi.


Kamis, 6 Januari 1944

Aku sadar apa yang salah dari ibu. Ia berkata bahwa ia memperlakukan kami sebagai temannya, bukan sebagai putrinya.Sebenarnya itu hal yang bagus, tapi seorang teman kan tidak sama dengan seorang ibu. Menurutku, perubahan tubuhku sangat menakjubkan. 

Setiap kali aku datang bulan (sekarang tiga kali), rasanya seperti ada sebuah rahasia manis dalam diriku. Rasanya sakit tapi aku senang menunggunya lagi. Aku butuh seorang teman, lalu aku menghampiri Peter. Aku benar-benar ingin bercerita dengan seeorang. Kemarin aku mendapat kesempatan untuk berbicara dengannya. aku melihat mata biru tuanya yang membuatku terpesona.

Malam harinya, aku menangis tanpa henti dikamarku. Haruskah aku meminta Peter untuk menjadi temanku? Aku tidak menyukainya, tapi aku butuh dia. Andai saja keluarga van Daans memiliki seorang anak perempuan, maka aku akan langsung berteman dengannya. Jadi, aku memutuskan untuk medatangi Peter lebih sering dari biasanya dan berusaha membuatnya untuk berbicara kepadaku.


Rabu, 12 Januari 1944

Aku tiba-tiba saja menggilai dansa! Aku melatih gerakan dan langkahku setiap malam dan aku membuat gaun dansa sendiri dari pakaian-pakaian ibu. Aku menggunakan sepatu tenisku sebagai sepatu dansa, tapi ternyata tidak berhasil dan malah jadi aneh. Semua latihanku sangat membantu – sekarang aku sudah tidak terlalu kaku lagi. 


Sabtu, 15 Januari 1944

Aku tidak akan menceritakan seluk-beluk perselisihan kami di Secret Annexe kepadamu. Kami tidak lagi berbagi makanan dengan cara yang sama – kami mempunyai persediaan makanan milik kami sendiri, yaitu daging dan minyak, bahkan kami juga memasak kentang sendiri. Ibu berharap, “aku tidak ingin melihat wajah pak van Daan selama dua minggu kedepan” sayangnya, harapan itu sepertinya tidak akan menjadi nyata. Bisakah setiap orang yang berbagi sebuah rumah melakukan hal ini? Atau kami hanya tidak beruntung?


Kamis, 3 Februari 1944

Semua orang berfikir tentang serangan sekutu! Apa yang akan terjadi pada kami jika tentara inggris menyerbu Belanda? Pemerintah Jerman bilang kalau mereka akan melalui jalur laut untuk mencapai kota. 
Setiap orang memiliki pendapatnya masing-masing, “kita harus berjalan melewati air laut”. 

“Jangan bodoh! Kita harus mencoba berenang dibawah air sehingga tidak akan ada yang melihat kalau kita adalah orang Yahudi.”

“Omong kosong! Apa bisa para perempuan berenang saat orang-orang disekitar kita tengah membicarakan kita?” 

Pertanyaan selanjutnya, “ketika penyerbuan itu tiba, akankah pemerintah menyuruh semua orang untuk meninggalkan Amsterdam?”

“Kita harus meninggalkan kota bersama-sama dengan yang lainnya” 

“Tidak, kita tidak boleh pergi keluar! Tentara Jerman akan mengirim semua orang untuk mati di Jerman.” 

“Itu benar, kita akan tetap disini. Ayo minta tambahan selimut ke Miep, juga sedikit tambahan makanan. Kita sudah punya 56 pon kacang dan 50 kaleng sayuran."

“Kita punya persediaan makanan apa saja, bu? Tolong beritahu kami.”

“10 kaleng ikan, 40 kaleng susu, 3 botol minyak, 4 toples mentega, 4 toples buah, 4 toples tomat dan 9 pon beras. Sudah.” 

Persediaan kami cukup bagus tapi kami juga harus memberi makan orang-orang di kantor. “ayo buat tas kecil untuk menyimpan uang kita sehingga bisa kita sembunyikan didalam baju jika kita harus pergi dari sini.” 
Dan hal itu berlangsung setiap hari. Semua yang kudengar adalah – penyerbuan dan penyerbuan, hanya penyerbuan. Aku tidak terlalu menanggapinya. Aku tidak peduli apakah aku bisa bertahan hidup atau mati. Aku akan tetap melakukan kewajibanku berdoa dan berharap semuanya akan baik-baik saja sampai perang ini berakhir.


Rabu, 16 Februari 1944

Hari ini Aku pergi ke atap untuk mengambil beberapa kentang melewati kamar Peter. Saat aku menaiki tangga, ia berdiri didepanku dan meraih tanganku. “aku akan pergi.” Ucapnya. Tapi aku bilang kepadanya bahwa itu tidak penting.

Saat aku akan turun, aku bertanya kepadanya, “kau sedang belajar apa?”

“Bahasa Prancis.” Jawabnya. 

Aku bertanya apakah aku boleh melihat pelajarannya. Kemudian aku duduk disofa dan mulai menjelaskan beberapa tentang bahasa Prancis kepadanya. Kami juga mengobrol tentang hal lain hingga ia berbicara tentang gambar aktor film yang tertempel didinding. Itu gambar yang aku berikan kepadanya dan ia sangat menyukainya. “apa aku harus memberimu beberapa gambarnya lagi?” aku bertanya kepadanya. 

“Tidak perlu.” Jawabnya. “aku lebih suka yang ini.”

Aku melihatnya setiap hari dan semua orang-orang yang ada di gambar itu menjadi temanku.” Peter juga butuh kasih sayang. Itulah mengapa ia slalu memeluk Mouschi, kucingnya, dengan sangat erat.


Jum’at, 18 Februari 1944

Setiap kali aku pergi ke lantai atas, aku selalu bisa melihatnya. Sekarang aku mendapat sesuatu untuk dicari dan hidupku disini terasa lebih baik. Ibu tidak suka jika aku pergi ke lantai atas. Ia bilang aku harus meninggalkan Peter sendirian. Ia selalu menatapku dengan aneh jika aku pergi ke kamar Peter. Saat aku turun, ia bertanya kepada dari mana saja aku.


 Rabu, 23 Februari 1944
 
Hari ini cuacanya cerah dan aku merasa lebih baik. Hampir setiap hari aku pergi ke atap untuk menghirup udara segar. Aku bisa membuka jendelanya dan melihat keluar. Peter juga sudah disana. Dia mendekatiku yang sedang duduk dilantai. Kami berdua menatap langit biru, melihat burung-burung bertengger di pohon dan terbang melintasi langit biru. Begitu indah hingga tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Kami bediam diri dalam waktu yang sangat lama. 

“Bagaimana aku bisa sedih ketika ada matahari dan langit?” Aku bertanya pada diriku sendiri. Tuhan ingin kita bahagia dan melihat keindahan dunia ini - yang akan membantu kita menghadapi semua masalah yang ada.


Minggu, 27 Februari 1944

Aku memikirkan Peter setiap waktu, dari pagi hingga malam. Aku memimpikannya dan wajahnya selalu ada didepanku setiap aku bangun tidur. Menurutku Peter dan aku tidak jauh berbeda, meskipun kami tampak berbeda secara fisik. Kami berdua sama-sama memiliki perasaan yang kuat yang tidak bisa dikendalikan. Tidak satupun dari kami merasa memiliki seorang ibu. Ibunya tidak peduli kepadanya, dan ibuku peduli akan hidupku tapi tidak mengerti aku.


Sabtu, 4 Maret 1944

Hari ini adalah Sabtu pertama selama berbulan-bulan dimana aku tidak merasa bosan, dan Peter-lah alasannya. Aku bergabung dengannya dalam pelajaran bahasa Prancis yang diajarkan oleh ayahku. Aku seperti di surga, duduk di kursi ayah, dekat dengan Peter. Setelah itu, kami mengobrol bersama sampai waktu makan siang.

Setiap kali aku meninggalkan ruangan setelah makan, Peter selalu berkata – yang tidak bisa didengar oleh orang lain – “sampai bertemu lagi Anne.” Oh, aku senang sekali! Mungkin ia juga menyukaiku! Sangat Menyenangkan bisa berbicara dengannya.


Jum’at, 10 Maret 1944 

Kami mendapat masalah lagi. Miep sakit dan Pak Kleiman masih belum pulang dari tempatnya bekerja – masih dengan perutnya yang sakit. Bep mencoba melakukan semuanya sendiri. Semalam, seseorang mengetuk dinding dekat pintu saat kami sedang makan malam. Setelah kejadian itu, kami gelisah semalaman!
Polisi sudah menangkap Pak M. Ia adalah orang yang menjual kentang, mentega dan selai kepada kami melalui pasar gelap. Sangat berbahaya baginya, juga bagi kami. Ia mempunyai lima orang anak yang masih kecil dan ada satu lagi yang akan segera lahir.


Selasa, 14 Maret 1944

Aku duduk di meja keluarga van Daans dengan saputangan menutupi mulutku. Kenapa? Biar aku mulai ceritanya dari awal. Mereka sudah menangkap orang-orang yang membawa tiket jatah makanan kami, jadi kami tidak lagi memiliki minyak. Miep dan pak Kleiman sakit lagi, Bep tidak bisa pergi belanja untuk kami. Makanan yang tersisa sangatlah buruk. Makan siang hari ini adalah kentang dan sayuran yang juga mulai membusuk. Baunya tidak enak, itulah alasan mengapa aku menutup mulut dan hidungku dengan saputangan. Tapi kami tetap harus memakannya! Aku merasa mual setiap kali memikirkannya. Kami membuang sebagian kentang yang sudah busuk. 

Jika kehidupan disini aman dan damai, makanan tidak akan menjadi masalah besar. Tapi sekarang ini tahun keempat perang dunia, dan kami semua dalam suasana hati yang buruk.


Minggu, 19 Maret 1944 

Kemarin merupakan hari yang sangat penting bagiku. Pukul lima sore aku mengambil beberapa kentang untuk dimasak, lalu ibu memberi sepiring sosis kepadaku untuk diberikan ke Peter. Tapi ternyata Peter tidak mau menerima sosisnya, menurutku karena perselisihan diantara ibu dan orang tua Peter yang terjadi beberapa waktu lalu. Tiba-tiba, airmata membasahi wajahku. Aku mengembalikan sosisnya ke ibu lalu masuk kedalam toilet dan menangis disana. 

Aku memutuskan untuk berbicara dengan Peter. Setelah mencuci piring aku pergi ke kamarnya. Kami berdiri dibalik jendela ruangan yang gelap – lebih mudah untuk berbicara dalam kondisi seperti ini. Ia bukan menolak sosisnya karena perselisihan kami, tapi karena ia tidak ingin terlihat rakus. Lalu kami banyak membicarakan hal lain. Aku merasa sangat senang. Malam itu adalah malam terindah selama aku tinggal di Secret Annexe. Kami bercerita tentang orang tua kami dan semua masalah kami terhadap mereka. Aku bercerita padanya bagaimana aku menangis di tempat tidur. Ia bilang kalau ia selalu pergi ke atap setiap kali ia marah. Kami menceritakan semua perasaan kami. Rasanya sangat menyenangkan seperti yang kubayangkan! 

Kami membahas keadaan di tahun 1942 dan betapa berbedanya kami sekarang. Peter bilang kalau dulu aku adalah seorang gadis yang menyebalkan dan berisik! Dulu juga aku berfikir kalau Peter sangat tidak menarik! Aku bilang kepadaya kalau kami seperti dua sisi mata uang yang berbeda. Aku berisik dan ia pendiam, tapi aku juga suka kedamaian dan kesunyian. Aku bilang padanya kalau aku mengerti mengapa ia kadang ingin sendirian saja dan aku ingin membantunya setiap kali ia berselisih dengan orangtuanya. 

“Tapi kau selalu membantuku.” Katanya. 

“Benarkah? Bagaimana?” Aku bertanya dengan sangat kaget. 

“Karena kau selalu terlihat ceria.” 

Itu adalah hal termanis yang ia ucapkan kepadaku sepanjang malam. Sekarang Ia pasti menyukaiku sebagai seoorang teman. Aku sangat bersyukur dan senang akan hal itu.


Rabu, 22 Maret 1944 

Semakin hari rasanya semakin menyenangkan disini. Kufikir cinta sejati akan terjadi di Secret Annexe. Semua orang menggoda kami – Peter dan aku – dengan berkata kami mungkin saja menikah jika kami tinggal di Sexret Annexe dalam waktu yang cukup lama. Candaan dan gurauan itu sepertinya tidak terlalu bodoh juga. 

Aku percaya kalau Peter juga menyukaiku, tapi aku tidak tahu dalam hal apa ia menyukaiku. Apakah ia hanya ingin seorang teman baik, atau seorang kekasih, atau seorang saudara perempuan? Oh… saat aku berfikir tentang sabtu malam kemarin – tentang kata-kata dan suara yang kami ucapkan – aku merasa sangat puas dengan diriku. Untuk pertama kalinya aku tidak ingin mengubah semua yang pernah kuucapkan.


Kamis, 23 Maret 1944 
  
Kemarim sebuah pesawat hancur cukup dekat dari tempat kami, diatas sebuah sekolah. Untungnya, tidak ada anak-anak disana. Ada api kecil dan dua orang terbunuh. Seseorang didalam pesawat berhasil keluar tepat waktu tapi tentara Jerman menembaknya dengan cepat. Penduduk lokal sangat marah – menurut mereka itu tindakan seorang pengecut dan hal yang mengerikan untuk dilakukan! Kami – para perempuan di Secret Annexe – sangat gelisah, aku benci suara tembakan.


Selasa, 28 Maret 1944 

Ibu selalu mencoba menghentikanku untuk pergi ke kamar Peter. Ia bilang kalau bibi van Daans cemburu. Mungkin ibuku juga cemburu, sedangkan ayah menanggapinya dengan senang. Ia bersyukur melihat Peter dan aku berteman. Ibu berfikir kalau Peter jatuh cinta padaku. Kuharap itu benar. 

Aku ingin tetap berteman dengan Peter. Kami mempunyai kesulitan dan masalah yang sama tapi kami harus menghadapinya hingga semuanya lebih indah. Ketika ia istirahat dengan kepala dilengannya dan matanya tertutup, ia terlihat masih anak-anak. Ketika ia bermain dengan Mouschi, kucingnya, ia terlihat penuh cinta. Ketika ia mengangkat sekarung kentang untuk kami, ia terlihat kuat. Ketika ia melihat serangan udara atau berjalan melewati ruangan gelap untuk mengintip para perampok, ia terlihat berani. Dan ketika ia tidak tahu bagaimana harus bersikap, ia terlihat manis!


Rabu, 29 Maret 1944
 
Pak Bolkestein, dari pemerintah, berbicara melalui siaran Belanda dari London. Ia bilang kalau setelah perang berakhir, mereka menginginkan buku harian dan catatan semua orang mengenai perang – menurut mereka itu semua akan menjadi bagian dari sejarah yang menarik. Aku sepertinya bisa menulis sebuah buku dengan judul The Secret Annexe.
 
Orang-orang mungkin akan berfikir kalau buku itu bercerita tentang kisah detektif! Tapi sungguh, sepuluh tahun setelah perang, orang-orang akan sangat terhibur dengan kisah kami, keluarga Yahudi yang bersembunyi selama perang. Bagaimana kami menjalani hidup, bagaimana kami makan dan apa saja yang kami bicarakan. Tapi walaupun aku banyak bercerita padamu tentang kehidupan kami disini, kau hanya mengetahui sedikit saja tentang kami. Contohnya, betapa gelisah dan takutnya para perempuan disini saat terjadi serangan udara. Hari minggu kemarin, 350 pesawat Inggris menjatuhkan bom di Ijmuden, rumah-rumah disekitarnya bergetar bagai rumput yang tertiup angin, juga tentang penyakit mengerikan yang menular disini. 

Kau sama sekali tidak tahu tentang semua ini dan aku akan butuh waktu yang lama sekali untuk menjelaskannya. Orang-orang harus berbaris mengantri untuk mendapatkan sayuran dan yang lainnya. Dokter tidak bisa mendatangi orang yang sakit karena mobil dan sepeda mereka dicuri. Ada banyak sekali pencuri yang berkeliaran disini. Anak-anak kecil yang berumur delapan hinggal sebelas tahun memecahkan jendela rumah orang lain dan mencuri apapun sebisa mereka. Orang-orang tidak berani meninggalkan rumah walau hanya lima menit karna semuanya akan hilang saat mereka kembali. Telepon umum dicuri dan semua bagian jam listrik di sudut–sudut jalan juga dicuri. 

Semua orang kelaparan. Persediaan makanan untuk seminggu bahkan sudah habis hanya dalam waktu dua hari. Rasanya sudah lama sekali kami menunggu serangan sekutu. Para pria dikirim ke Jerman, anak-anak sakit dan kelaparan, semua orang memakai pakaian lama dan sepatu yang sudah rusak. Terlalu mahal biaya untuk memperbaiki sepatu, dan jika kau memeberikan sepatumu ke orang yang bisa memperbaiki sepatumu, kau takkan pernah bisa melihat sepatumu lagi.


Jum’at, 31 Maret 1944 

Bayangkan, cuaca disini dingin dan kebanyakan orang tidak memiliki apapun untuk menyalakan api. Miris sekali kan? Kami banyak berharap pada tentara Rusia. Sekarang mereka sudah tiba di Polandia dan Sungai Prut di Romania. Mereka juga mulai mendekati Odessa. Tentara jerman sudah menyerbu Hungaria. Ada banyak orang yahudi hidup disana; sekarang sudah tidak ada harapan lagi bagi mereka. 

Tidak ada hal menarik yang terjadi disini. Hari ini ulang tahun pak van Daan. Ia mendapat beberapa kado dan kue. Kuenya tidak sempurna karena kami tidak bisa membeli bahan yang berkualitas baik untuk membuatnya, tapi rasanya tetap enak. 

Sekarang tidak ada lagi yang berkomentar tentang Peter dan aku. Kami menjadi teman baik. Kami menghabiskan waktu bersama dan banyak hal yang kami bicarakan. Aku tidak bisa berbicara banyak dengan anak laki-laki lain. Kami bahkan membicarakan tentang “tamu bulanan” perempuan. Ia bilang betapa kuatnya perempuan yang bisa kehilangan darah sebanyak itu. Aku heran kenapa ia bisa berfikir begitu?
Hidupku sudah lebih baik disini, sangat baik. Tuhan tidak meninggalkanku. Tidak akan pernah.


Senin, 3 April 1944

Akan kuceritakan padamu tentang persediaan makanan kami. Makanan menjadi masalah yang sulit dan penting, bukan hanya bagi kami yang tinggal di Secret Annexe, tapi juga bagi semua orang di Belanda, Eropa, bahkan lebih jauh lagi. 

Sudah hampir dua tahun kami tinggal disini dan sering kali kami hanya memiliki satu jenis makanan untuk disantap. Contohnya, satu jenis sayuran atau salad yang kami makan bersama kentang dengan segala cara yang bisa kami fikirkan. Tapi sekarang tidak ada sayuran sedikitpun. Masih ada kentang dan kacang merah yang kami olah menjadi sup. Kami masih memiliki beberapa persediaan makanan untuk diolah menjadi masakan yang sedikit menarik. Semuanya dicampur, bahkan dengan roti! 

Kejadian paling menarik adalah saat kami memakan roti dan potongan kecil sosis dengan diolesi selai – bukan mentega! Tentu saja karena menteganya sudah habis. Walaupun begitu, makanannya tetap enak dan kami masih hidup.


Rabu, 5 April 1944 

Sudah sejak lama aku malas mengerjakan tugas sekolahku. Akhir dari peperangan ini sepertinya masih sangat jauh. Jika September ini perang belum juga berakhir, aku tidak mau pergi ke sekolah lagi karena aku tidak mau menjadi lulusan yang terlambat 2 tahun. 

Peter memenuhi hari-hariku setiap hari. Selain itu, hanya ada impian dan harapan bahkan sampai sabtu malam saat aku merasa kesulitan. Dengan mengenakan baju tidur, aku duduk di lantai dan berdoa. Lalu aku berbaring dilantai dan menangis, tapi aku tahu kalau aku harus berusaha melawan kesedihanku dan akhirnya aku berbaring ditempat tidurku pada pukul 22:00, penderitaanku sudah berakhir! 

Dan sekarang semuanya benar-benar berakhir! Aku sadar kalau aku harus mengerjakan tugas sekolahku. Aku ingin melakukan sesuatu untuk hidupku. Aku ingin menjadi seorang jurnalis. Aku tahu kalau aku bisa menulis. Beberapa cerita yang kutulis cukup bagus – menurutku. Cerita dibuku harianku juga terkesan hidup dan menggelikan tapi aku tidak yakin apakah aku bisa menjadi seorang penulis yang bagus. Jika aku tidak bisa menulis buku atau artikel surat kabar, setidaknya aku selalu bisa menulis untuk diriku sendiri. 

Aku tidak ingin hidup seperti ibu, bibi van Daan, dan perempuan lain yang selalu mengerjakan perkerjaan yang sama tapi cepat dilupakan. Aku butuh lebih dari sekedar pasangan hidup dan anak! aku ingin berguna serta membawa kebahagiaan untuk orang lain, bahkan untuk mereka yang tidak pernah kutemui sebelumnya. Aku ingin terus hidup setelah kematianku! Aku bersyukur kepada tuhan atas tulisanku. Aku akan terus mencoba dan kuyakin semua akan menjadi lebih baik. Karena aku tidak akan menyerah!


Selasa, 11 April 1944

Aku bingung harus mulai dari mana – banyak hal yang terjadi hari ini. Saat aku menulis ini, semuanya biasa saja. Hari Jum’at dan Sabtu kemarin juga sama. Kemudian pada Minggu malam pukul 21:30, Peter mengetuk pintu kamar kami (ruangan yang ditempati keluargaku). Ia meminta Ayah untuk naik ke kamarnya dan mengajarinya pelajaran Bahasa Inggris, tapi aku tidak percaya itu. 

“Aneh sekali.” Kataku pada Margot.

“Menurutku kita ‘kedatangan’ pencuri” dan ternyata benar! 

Mereka mendobrak pintu dan masuk melalui gudang. Ayah, pak van Daan dan Peter menuruni tangga dengan cepat. Aku menunggu bersama Margot, Ibu, dan bibi van Daan. Kami ketakutan, jadi kami diam saja dan tidak bersuara sedikitpun. Kemudian kami mendengar suara gaduh tapi tidak ada yang kembali hingga pukul 22:00. 

Ayah terlihat agak pucat saat ia kembali ke ruangan kami. “Matikan lampu dan naik ke lantai atas pelan-pelan! Polisi akan segera tiba!” 

Mereka, para lelaki di Secret Annexe, kembali ke lantai bawah, jadi kami tidak tahu apa yang telah terjadi. Sepuluh menit kemudian mereka kembali lagi. Mereka bilang kalau pencurinya merusak pintu gudang lalu pak van Daan berteriak, “kami Polisi!” Karena kaget, para pencuri itu mencoba memasang pintunya lagi, tapi tidak berhasil. Kemudian, dari arah jalan, seorang laki-laki dan perempuan menyorotkan senter kearah gudang (lalu kami tahu kalau mereka adalah pak van Hoeven, laki-laki yang membawa kentang untuk kami, dan istrinya). 

Kami menunggu dan menunggu dalam kegelapan hingga pukul 23:00. Dibawah sudah tidak lagi terdengar suara keributan, hanya terdengar suara seseorang yang mencoba memindahkan lemari buku. Kami harus tetap tenang, jika ingin buang air kecil saja kami harus menggunakan kaleng besar, seperti pispot. kami juga harus tidur dilantai. 

“Kita harus menyembunyikan radionya!” kata bibi van Daan. 

“Jika mereka menemukan kita, itu tidak jadi masalah kecuali mereka menemukan radio itu juga.” Jawab pak van Daan. 

“Lalu mereka juga akan menemukan buku harian milik Anne.” Kata Ayah.

“Jadi kita harus membakarnya.” 

Oh, jangan buku harianku! Jika buku harianku pergi, aku juga akan pergi! Tapi untungnya, tidak terjadi apa-apa. 

Pada pukul 7:00 kami menelepon pak Kleiman, tak lama, Jan dan Miep sampai. Lalu mereka pergi lagi ke kantor polisi untuk memberitahu polisi bahwa ada pencuri, jadi kami punya waktu setengah jam untuk membereskan rumah dan merapikan semuanya. Kacau sekali! Semalam kami benar-benar dalam bahaya yang mengerikan! Coba kau bayangkan, para polisi itu berdiri didekat lemari buku , tapi untungnya mereka tidak menemukan kami.Tuhan benar-benar mengawasi kami. Dia menyelamatkan kami. “Kumohon, selamatkan kami selalu.” Itulah doa kami sekarang. 

Mulai sekarang, kami harus lebih hati-hati. Dokter Dussel akan mengerjakan pekerjaannya di toilet, sementara Peter akan berkeliling rumah sekitar pukul 20:30 sampai 21:30 setiap malam. Seseorang menyadari kalau jendela kamar Peter terbuka, jadi sekarang ia harus tetap menutupnya. Hal itu mengingatkan kami bahwa kami adalah orang Yahudi. Kami harus hidup seperti para tahanan. Kami harus berani dan kuat, kami juga harus melupakan perasaan pribadi kami. Suatu hari nanti perang yang mengerikan ini akan berakhir. waktunya akan tiba ketika kami menjadi orang biasa lagi dan bukan hanya sekedar orang Yahudi! 

Siapa yang membuat kami menderita seperti ini? Siapa yang memisahkan kami dari orang-orang lain? Tuhan yang membuat kami seperti ini, tapi tuhan akan mengangkat kami lagi. Mungkin setelah ini, jika ada orang yahudi yang tersisa, penderitaan kami akan menengajarkan mereka sesuatu. Mungkin mereka akan belajar sesuatu tentang kebaikan, dan inilah alasannya megapa kami harus menderita. Kami tidak akan pernah hanya menjadi orang Belanda atau Inggris – kami akan selalu menjadi Kaum Yahudi. 

Semangat! Pasti ada jalan keluar. Tuhan selalu menjaga kami. Sepanjang sejarah, bangsa yahudi selalu menderita, tapi selalu ada yang selamat dan penderitaan itulah yang telah membuat kami lebih kuat! Kufikir aku akan mati malam itu. Aku menunggu kematian seperti seorang tentara. Tapi aku masih bertahan hidup, aku ingin tinggal di Belanda setelah perang berakhir. Aku cinta Belanda, aku cinta negara ini, aku cinta bahasanya. Aku ingin bekerja disini. Jika tuhan membiarkanku hidup, aku akan melakukan yang lebih dari apa yang Ibu lakukan. Aku ingin suaraku didengar! Aku ingin pergi keliling dunia dan bekerja untuk membantu orang lain!


Rabu, 3 May 1944
 
Sejak dua minggu terakhir, setiap hari Sabtu kami makan siang pada pukul 11:30. Mulai besok, setiap hari akan terus seperti itu. Akan ada makanan yang berkurang setiap harinya dan kami masih sangat kesulitan untuk mendapat sayuran. Siang tadi kami memakan selada yang mulai membusuk dengan tambahan kentang busuk, dan kau mendapat ‘makanan yang cukup bagus untuk seorang raja’! 

Aku sering bertanya, kenapa harus ada perang? Kenapa? Kenapa? Kenapa orang-orang tidak bisa hidup bersama dengan damai? Tidak ada yang bisa memberi jawaban yang benar-benar tepat. Mengapa Inggris membuat pesawat terbang dan bom yang lebih besar tapi diwaktu yang sama mereka juga membangun rumah-rumah baru? Mengapa pemerintah memberi jutaan dollar setiap harinya tapi mereka tidak memberi apapun untuk pengobatan orang-orang miskin? Mengapa orang-orang harus pergi tanpa membawa makanan saat ada banyak gunungan makanan yang membusuk dibagian dunia lain? Oh tuhan, mengapa orang-orang begitu gila?! 

Bukan hanya pemerintah yang membuat perang ini terjadi. Orang biasa juga bersalah! Kita memberi kesempatan pada pemerintah untuk melakukannya. Ada sesuatu dalam diri seseorang yang membuat mereka menjadi pembunuh. Walaupun semua manusia berubah, perang tetap akan terjadi. 

Aku sering merasa sedih disini tapi aku masih melihat kehidupanku di Secret Annexe seperti sebuah petualangan. Berbahaya tapi menarik. Aku sudah memutuskan untuk menjalani kehidupan yang berbeda, tidak seperti gadis lain dan aku tidak ngin menjadi ibu rumah tangga biasa. Hidup disini adalah awal yang menarik dari hidupku, itulah mengapa aku sering menertawakan bagian yang lucu dari kehidupanku disini, bahkan saat keadaan bahaya. Aku masih muda, aku kuat, bahadia dan ceria. Aku merasa bahwa aku terus berkembang setiap hari, dan tidak lama lagi perang ini akan berakhir. Alam yang indah dan orang-orang disekitarku sangat baik. Setiap hari, aku berfikir hidup disini adalah petualangan yang menarik! Jadi, kenapa harus sedih dan takut?


Sabtu, 6 Mei 1944 

Sulit dipercaya saat Jan, pak Kugler dan Pak Kleiman mengatakan pada kami tentang harga makanan diluar sana. Semuanya serba mahal dan akhirnya banyak orang yang menjual atau membeli sesuatu di pasar gelap. Satu orang bisa menjual sedikit benang wol, beberapa buku dan beberapa potong keju. Pencurian dan pembunuhan terjadi setiap hari, bahkan polisi dan petugas keamanan pun melakukannya juga. Semua orang butuh makanan tapi mereka tidak punya cukup uang untuk sekedar membeli makanan.


Minggu, 8 Mei 1944
 
Apa aku sudah menceritakan semua tentang keluargaku kepadamu? Menurutku belum, jadi biarkan aku memulainya. Ayah lahir di Frankfurt-am-Main, orang tuanya sangat kaya. Michael Frank, ayahnya, memiliki sebuah bank. Ketika ayah masih muda, selalu ada pesta dansa setiap minggu dan mereka tinggal di rumah yang sangat mewah. Tapi ketika ayahnya meninggal dunia, semua uangnya habis . Setelah perang Dunia I dan masalah-masalah yang terjadi di Jerman, tidak ada harta yang tersisa sedikitpun. Keluarga Ibu tidak terlalu kaya, tapi mereka punya cukup banyak uang dan ia juga bercerita kepadaku tentang pesta dansa pribadi yang dihadiri 250 orang tamu. 

Sekarang kami tidak kaya sama sekali, tapi kuharap semuanya akan membaik setelah perang berakhir. Aku ingin menghabiskan waktu satu tahun di Paris dan London untuk mempelajari bahasanya dan sekolah di urusan sejarah kesenian. Aku sudah pernah bilang padamu, aku ingin melihat dunia luar dan melakukan semua hal yang menarik! Dan sedikit uang akan sangat berguna untukku!


Senin, 22 Mei 1944 

Kami mendengar kabar yang sangat menyedihkan dan menakutkan. Sepertinya banyak orang yang berubah fikirian tentang kami. Mereka yang pernah berada dipihak kami, sekarang justru melawan kami. Beberapa orang Kristen berkata bahwa orang yahudi mengatakan suatu rahasia ke pemerintah Jerman. Mereka bilang kalau kami – orang Yahudi – mengatakan tentang kewenangan orang-orang yang membantu mereka, lalu orang-orang itu ditangkap. Dan tentu saja, hukuman yang mereka dapat sangat berat. 

Ya, semuanya memang benar. Tapi mereka harus menanyakan ini pada diri mereka: jika orang-orang Kristen itu berada diposisi kami, apakah mereka akan bersikap berbeda? Apakah semua orang – yahudi maupun Kristen – akan tetap diam saat tentara Jerman memaksa mereka untuk bicara? Semua orang tahu bahwa hal itu hampir tidak mungkin, lalu mengapa mereka meminta kami – orang yahudi – untuk melakukan sesuatu yang tidak mungkin? Aku hanya punya satu harapan: orang-orang Belanda tidak melawan kami lebih lama lagi. Mereka harus ingat dengan hati tentang mana yang benar karena ini sama sekali tidak benar.


Kamis, 25 Mei 1944 

Sekarang sesuatu terjadi setiap hari. Pagi ini mereka menangkap pak van Hoeven, laki-laki yang biasa membawa kentang untuk kami. Ia membantu dua orang yahudi yang bersembunyi di rumahnya. Dunia sudah terbalik. Orang baik ditangkap lalu dibawa ke kamp pusat dan dipenjara sementara orang jahat justru memutuskan untuk membantu mereka, para terntara. 

Apa yang dialami pak van Hoeven dan orang-orang miskin Yahudi itu sungguh mengerikan, juga sangat menakutkan bagi kami. Bep tidak mungkin bisa mengangkat semua kentang yang berat itu, jadi kami harus memakannya sedikit demi sedikit. Ibu bilang kalau tidak ada sarapan untuk kami; sementara makan siangnya adalah roti dan sesuatu yang sederhana; makan malamnya adalah kentang. Jika memungkinkan, kami akan makan sayuran atau selada sekali atau dua kali dalam semingu. Hanya itu.


Senin, 5 Juni 1944 

Sekarang, timbul masalah baru di Secret Annexe. Terjadi perselisihan antara Dokter Dussel dan keluarga Franks. Kami tidak setuju untuk berbagi mentega. Kemudian keluarga van Daans tidak setuju jika kami membuat kue untuk ulang tahun pak Kugler disaat kami tidak punya persediaan mentega untuk kami sendiri. Konyol sekali. suasana hati kami menjadi sangat buruk dan bibi van Daan diam membisu. 

Cuacanya mengerikan. Pasukan sekutu menyerang dan menjatuhkan bom di Pas de Calais dan pesisir barat Prancis. Sekarang tidak ada yang membeli dollar Amerika dan tidak ada yang tertarik dengan emas. Kami lalu mengecek kotak hitam tempat penyimpanan uang kami, bagaimana caranya kami mendapat cukup uang untuk hidup sampai bulan depan?


Selasa, 6 Juni 1944 
“Inilah harinya!” ungkap BBC di radio siang tadi. “Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga!” Penyerbuan oleh sekutu sudah dimulai! 
Berita Jerman mengatakan bahwa tentara Inggris sudah tiba di pesisir Prancis dan disana mereka sedang berperang melawan tentara Jerman. Pukul 13:00 BBC mengatakan bahwa 11.000 pesawat tempur terbang untuk membantu penyerbuan sekutu. Mereka membawa tentara dan menjatuhkan bom. 4000 perahu tiba di pesisir pantai antara Cherbourg dan Le Havre. Tentara Inggris dan Amerika sudah berperang disana. 
Kami tidak percaya! Apakah ini benar-benar awal dari berakhirnya perang? Kami sudah sering membicarakan hal ini - tapi sepertinya masih terlalu indah untuk menjadi kenyataan! Apakah mereka akan memenangkan perang ini, di tahun 1944? Kami masih tidak tahu. Tapi, dimana ada harapan, maka selalu ada kehidupan. Hal itu membuat kami berani dan semangat lagi. Sekarang penyerbuan sudah dimulai, aku merasa teman-temanku akhirnya datang! Margot bilang mungkin aku bisa kembali ke sekolah bulan September atau Oktober nanti!


Jum’at, 9 Juni 1944
 
Ada kabar baik tentang penyerbuan! Tentara sekutu sudah menguasai Bayeux, sebuah desa di pesisir Prancis. Mereka sekarang berperang demi memperjuangkan kota Caen.


Selasa, 13 Juni 1944
 
Hari ini aku berulang tahun yang ke 15. Aku mendapat beberapa hadiah. Ada buku sejarah kesenian, sebuah saputangan, satu toples selai, dua kue madu berukuran kecil, sebuah buku tentang tanaman dari ibu dan Ayah, kembang gula dari Miep dan beberapa tangkai bunga cantik dari Peter. Penyerbuan masih berlangsung walaupun cuaca sedang buruk – Hujan deras, angin kencang dan gelombang tinggi di lautan. 
Setiap hari Peter semakin menyukaiku, tapi ada sesuatu yang menahan kami dan aku tidak tahu apa itu. Kadang aku meraea kalau aku terlalu menginginkannya; tapi mungkin itu tidak nyata. Tapi aku selalu ingin melihatnya dan tidak pernah bisa menahan diriku untuk tidak bertemu dengannya walau hanya satu atau dua hari. Peter orang yang baik tapi untuk beberapa hal aku tidak menyukainya. Contohnya, ia tidak terlalu percaya pada tuhan dan aku tidak suka caranya mengomentari makanan. Kenapa ia tidak membiarkanku mendekatinya, sangat dekat dengan seseorang yang ada didalam dirinya? 
Aku tidak keluar rumah dalam waktu yang sangat lama sehingga segala sesuatu tentang alam tampak sangat indah bagiku. Aku ingat saat aku tidak peduli dengan langit biru, bunga-bunga, atau suara kicauan burung. Semua sudah berubah. Saat aku mencoba melihat bulan dan bintang, gelapnya malam atau langit yang menjatuhkan air hujan melalui jendela, aku merasa benar-benar tenang dan damai. Inilah obat yang paling bagus dan aku merasa lebih tegar setelahnya. Sayangnya, aku harus melihat semua itu melalui jendela yang berdebu dan sangat kotor.


Selasa, 27 Juni 1944 
Suasananya sudah berubah dan keadaan diluar sana sudah membaik. Tentara sekutu menguasai Cherbough, Vitebsk dan Zhlobin. Hujan deras dan badai terjadi selama tiga minggu sejak penyerbuan terjadi tapi tentara Inggris dan Amerika terus berjuang keras tanpa kenal lelah. Kau fikir berapa lama lagi kami akan tiba di tanggal 27 Juli?


Sabtu, 15 Juli 1944
Aku sadar kalau aku memenangkan hati Peter sebagai seorang teman, tidak lebih. Akulah yang berusaha agar ia menjadi temanku. Aku membayangkan Peter sebagai anak yang pendiam dan manis yang membutuhkan teman baik. Aku butuh seseorang untuk bercerita, untuk mengatakan apa yang ada didalam hatiku. Aku juga butuh teman yang bisa membantuku dalam menemukan jalanku lagi. Aku berhasil mendapatkannya; perlahan tapi pasti, ia muncul dihadapanku.
Akhirnya, kami berteman, tapi terlalu dekat. Sulit dipercaya! Kami banyak membicarakan hal yang bersifat pribadi tapi tidak pernah mengatakan apa yang ada didalam hati kami. Aku masih tidak bisa mengerti Peter. Apakah ia terlalu malu atau memang ia tidak memiliki perasaan apapun? Aku membuat kesalahan besar. Aku ingin ia dekat denganku lebih dari sekedar teman tapi sekarang kami tidak bisa berteman lagi. Aku tidak tahu bagaimana cara untuk mengubah semuanya.


Jum’at, 21 Juli 1944
 
Akhirnya, semua berjalan dengan lancar! Ada berita bagus! Ada yang mencoba membunuh Hitler dan ternyata yang meakukannya adalah tentara jerman! Ini membuktikan bahwa banyak tentara Jerman yang sudah lelah dengan perang dan ingin segera mengahkirinya.


Selasa, 1 Agustus 1944 
Seperti yang pernah kukatakan padamu, aku adalah seseorang yang memiliki dua jiwa. Disatu sisi, aku ceria dan menarik yang menyukai lelucon. Ini adalah sisi dari seorang Anne yang sudah dikenal oleh banyak orang. Mereka akan terhibur olehku sepanjang sore, tapi kemudian mereka akan bosan denganku selama satu bulan! Tidak ada yang tahu tentang sisi lain dari seorang Anne, sisi yang lebih baik. Lebih dalam dan lebih lembut. Tapi Anne yang pertama selalu menunjukkan dirinya dan tidak menginginkan Anne yang lain muncul. Aku sudah mencobanya, tapi tetap tidak bisa.
Aku takut – aku takut orang-orang akan menertawakanku. Tentu saja mereka sering menertawakanku – aku terbiasa dengan itu – karena mereka menertawakan Anne yang ceria dan menyenangkan. Anne yang pertama samasekali tidak peduli dengan hal itu, tapi Anne yang kedua terlalu lemah. Jika aku membuat Anne yang kedua muncul walau hanya limabelas menit, ia tidak akan bicara apapun, dan membiarkan Anne yang pertama bicara. Kemudian, sebelum aku menyadarinya, Anne yang kedua sudah menghilang lagi.
Anne yang kedua, yang lebih baik, tidak pernah muncul dihadapan orang lain, tapi ia hampir selalu muncul saat aku sendiri. Aku ingin mengubahnya, aku sudah berusaha mencobanya, tapi sangat sulit. Jika aku diam dan berfikir serius, keluargaku mengira aku sakit! Aku tetap mencoba menjadi apa yang aku inginkan dan akan menjadi apa aku jika tidak ada orang lain didunia ini.





-Buku Harian Anne Berakhir Disini-






PENUTUP
Pagi hari, tanggal 4 Agustus 1944, sebuah mobil tiba di jalan Prinsengracht, alamat tempat Secret Annexe berada. Polisi Jerman dan Belanda menangkap delapan orang yang bersembunyi di Secret Annexe. Seseorang pasti memberitahu pemerintah kalau mereka bersembunyi disana. Mereka juga menangkap dua orang yang sering membantu penghuni Secret Annexe, pak Kugler dan pak Kleiman. Miep dan Bep tidak ditangkap. Polisi itu mengambil uang dan barang berharga lainnya yang mereka temukan di Secret Annexe. Disana, Miep menemukan buku harian milik Anne dan menyimpannya sampai perang berakhir. 
Polisi membawa pak Kugler dan pak Kleiman ke sebuah penjara di Amsterdam. Pada tanggal 11 september 1944, mereka dikirim ke kamp pusat di Amersfoot, masih di Belanda. Karena pak Kleiman sakit, ia dibebaskan pada tanggal 18 September. Ia tinggal di Amsterdam hingga wafat ditahun 1959.
Pak Kugler kemudian kabur menyelamatkan diri, ia pergi ke Kanada dan tinggal disana hingga wafat ditahun 1989. 
Nama asli Bep adalah Elisabeth Voskuijl Wijk, ia meninggal di Amsterdam pada tahun 1993. 
Kedelapan orang yang tinggal disecret Annexe awalnya dibawa ke sebuah penjara di Amsterdam, kemudian mereka dikirim ke Auschwitz, yaitu sebuah kamp pusat di Polandia. 
Kemungkinan besar pak van Daan meninggal karena gas di Auschwitz, lalu istrinya dipindahkan dari satu kamp pusat ke kamp pusat lainnya. Istri pak van Daan meninggal disebuah kamp pusat tanpa ada yang tahu apa penyebabnya. 
Pada tanggal 16 Januari 1945, Peter van Daan ditahan dan dipindahkan dari Auschwitz ke Mauthausen di Austria. Ia meninggal disana pada tanggal 5 Mei 1945, lima hari sebelum tentara sekutu tiba di kamp tempat dirinya ditahan. 
Albert Dussel meninggal pada tanggal 20 Desember 1944 di sebuah kamp di Neuen Gamme. 
Edith Frank, ibu Anne, meninggal di Kamp pusat Auschwitz pada tanggal 6 januari 1945 karena kelaparan dan tak mampu hidup lebih lama lagi. Margot dan Anne Frank dibawa dari Ausxhwitz ke kamp pusat di Bergen-Belsen dekat Hanover, Jerman. Penyakit mematikan menyerang para tahanan disana. Mereka berdua meninggal dimusim dingin pada tahun 1944. Anne meninggal di akhir Februari atau awal Maret. Semua jenazah para tahanan dibuang begitu saja. Tentara Inggris tiba di kamp pusat tempat Anne berada pada tanggal 12 April 1945. 
Otto Frank, ayah Anne, adalah satu-satunya dari delapan orang tersebut yang masih hidup. Setelah tentara Rusia sampai di Auschwitz, ia akhirnya dibawa kembali ke Amsterdam. Ditahun 1953, ia pindah ke Switzerland, ia menikah lagi dan tinggal disana sampai kematiannya ditahun 1980. Ia menghabiskan sisa hidupnya dengan mencoba membagikan pesan dari buku harian Anne, putrinya, demi perdamaian dunia.






Catatan:
*Winston Churchill, pemimpin pemerintahan Inggris selama Perang Dunia II. 
 Sebagian naskah tidak diterjemahkan karena beberapa pertimbangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar