"10 Juta? gila!. apa tidak bisa kurang lagi?"
"Kambing ini perawatannya berbeda dari yang lain, Pak. Khusus kami sediakan untuk kurban."
"Mahal sekali. Kurangi sedikit lagi lah. Masa tetap segitu?"
"Wah tidak bisa, Pak. Untuk yang satu ini 10 juta sudah harga terendah. Kami merawatnya juga tidak asal-asalan. Tentu bapak juga menginginkan
kambing dengan kualitas baik kan?"
Proses tawar menawar siang itu
terjadi sangat lambat. Sang calon pembeli bermobil mewah itu tetap kekeuh
ingin membeli kambing tersebut dengan harga murah. Namun sang penjual
tentu tidak ingin melepas begitu saja kambing terbaiknya dengan harga
rendah.
"Kalau yang ini berapa?." Ia menunjuk kambing lain yang
ukurannya lebih kecil, juga terlihat seperti tidak terlalu baik
kualitasnya.
"Kalau itu 7 juta."
Sang calon pembeli belum
juga memutuskan kambing mana yang akan ia ambil. Tiba-tiba di tengah
perdebatan itu, datanglah seorang lelaki berkaos hitam dengan sedikit
noda tanah yang menempel pada bagian depan kaosnya. Wajahnya terlihat
lelah sekali. Banyak kerutan di wajahnya seolah menggambarkan betapa
kerasnya hidup yang ia jalani. Ia terlihat tidak lagi muda. Mungkin
seorang kuli bangunan yang baru saja pulang kerja. Ia berhenti dan turun
dari sepedanya tepat disamping sang penjual kambing.
"Berapa
harga kambing ini, Pak?." Tanyanya kepada sang penjual. Ia menunjuk
kambing yang sedari tadi sedang diincar oleh sang calon pembeli pertama.
"10 juta, Pak."
"Kualitasnya bagaimana?"
"Bisa dijamin baik, Pak. Kami tidak ingin mengecewakan pembeli."
"Baiklah saya ambil yang ini." Kata sang bapak tua sambil menghitung sejumlah uang kemudian memberikannya kepada sang penjual.
"Ini uangnya. mohon dihitung kembali."
"Baiklah. Tunggu sebentar, Pak. Akan kami proses."
Bapak tua itu mengangguk. Ia berdiri menunggu sambil melihat-lihat kambing lain disekitarnya.
Melihat betapa cepatnya proses pembelian bapak tua itu, calon pembeli pertama melangkah mendekati bapak tua tersebut.
"Kenapa bapak langsung menerima saja harga kambing itu? bahkan tanpa
menawar sedikitpun. Itu mahal sekali pak." Tanyanya kepada bapak tua.
"Saya hanya ingin yang terbaik untuk ibadah saya. Semoga dengan ini Dia tidak kecewa kepada saya."
Sang calon pembeli itu seolah tersentak oleh apa yang diucapkan sang bapak tua. Ia terdiam.
Bitung, 03 Oktober 2014.
10:59 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar