Aldo, Yoga, Angga dan Irud adalah sekelompok
anak muda yang memiliki hobi yang sama yaitu bermain music. Mereka membentuk sebuah
band beraliran rock dengan nama B 417 AN (dibaca: Berempat satu tujuan). Walau mereka
berkantong pas-pasan dan memiliki gengsi yang tinggi, tetapi mereka percaya bahwa
hobinya tersebut tidak hanya untuk memuaskan batin saja, tetapi mereka juga bisa
sukses dari pekerjaan yang sesuai minatnya tersebut.
Perjalanan karir band mereka tidaklah
mulus, demi membesarkan nama bandnya, mereka sering mengikuti kompetisi band
dengan hadiah uang tunai yang lumayan. Namun, hadiah yang mereka terima selalu diberikan
kepada pasangan mereka demi “mengisi ulang”cintanya.
Pasangan mereka memang selalu menuntut
materi, sedangkan kantong mereka yang pas-pasan tidak selalu mampu membelikan apa
yang diinginkan pasangannya. Hingga tak jarang mereka harus berbohong kepada pasangannya.
Walau sebenarnya cinta mereka bertepuk sebelah tangan, namun mereka selalu berusaha
memberikan apapun demi kebahagiaan pasangannya. Dengan kata lain, mereka rela banting
tulang demi mengalahkan gengsi kepada pasangannya.
Sampai suatu ketika, mereka bertekad
untuk melakukan perubahan atas band nya. Mereka berniat untuk mengikuti
festival besar di kota itu yang akan diadakan beberapa bulan kedepan, namun tantangannya
adalah mereka harus membawakan lagu yang beraliran pop. Demi mengikuti festival
tersebut, mereka semakin rajin mengasah kemampuan mereka di sebuah sekolah
music dengan bekerja sebagai office boy. Disana mereka tidak semata-mata bekerja
saja, tetapi juga mengamati bagaimana para insruktur mengajari murid-muridnya berbagai
teknik dalam bermusik dan secara tidak langsung mereka juga mencuri ilmu dari sana.
Perlahan tapi pasti, mereka mulai mendapat kemajuan dari kegigihannnya dalam belajar.
Hal itu terbukti ketika sekolah
music tersebut menyelenggarakan festival solo vocal, gitar, bass dan drum. Mereka
menyamar dan mengikuti festival tersebut dan kemudian keluar sebagai juara dalam
masing-masing kategorinya. Secara kebetulan mereka ditawari untuk menjadi instruktur
di sekolah music tersebut dan tentu saja mereka menerimanya dengan keuntungan mereka
bisa terus belajar dan mengasah kemampuan mereka demi mengikuti festival
bergengsi tersebut.
Dengan kekompakan, rasa
kekeluargaan, ketekunan, cinta dan tekad yang kuat mereka dapat manaklukan tantangan
tersebut. Mereka akhirnya berhasil mengikuti festival tersebut dan menjadi juara
pertama serta mendapatkan hadiah utama dengan jumlah besar. Mereka berhasil mengalahkan
peserta lain yang mayoritas adalah seorang professional dalam bidang musik.
Dengan kejujuran dan ketulusan, mereka juga akhirnya mendapatkan cinta sejatinya
tanpa syarat atau tanpa isi ulang atau menuntut apapun apalagi harus berbohong.
Karena cinta itu take and give, bukan always giving.
Tangerang,
Jum'at, 09 Oktober 2015
4:23 p.m.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar