Sedangkan pelangi hadir seolah kebahagiaan setelah mendung kesedihan
Lalu bagaimana denganmu?
Kau laksana udara..
Mampu menembus ruang jantungku
Menyusup mulus kedalam jiwa tanpa kusadari
Setiap detik yang berlalu bersamamu seolah hujan yang lama kurindukan dan enggan ku lewatkan
Bersama untaian kata yang tereucap, kau sanjung aku
Aku terbang, yah..
Seperti bunga dandelion yang lepas dari tangkainya.
Aku melayang jauh bersama anganku.
Tapi kau sebut namanya,
Tanpa sadar kau hempaskan aku,
Kencang.
Terlalu kencang seperti ombak yang menghantam karang.
Lalu aku bertanya,
Selain hujan,
Adakah hal lain yang rela jatuh luruh ke tanah demi menciptakan warna warni pelangi?
Meskipun tetesan hujan itu tak pernah sekalipun menikmati keindahan dari apa yang telah ia perjuangkan.
Sabtu, 15 November 2014
Usai kelas Techlite
Tidak ada komentar:
Posting Komentar